beritaposonline
Headlines News :
    beritaposonline
    beritaposonline
    Tampilkan postingan dengan label teknologi mobil. Tampilkan semua postingan
    Tampilkan postingan dengan label teknologi mobil. Tampilkan semua postingan

    Inilah Cara Honda untuk Mengurangi Bobot Mobil

    Teknik kelim atau lipatan untuk menyambung dua logam yang berbeda akan mulai digunakan Honda. Kedua logam yang disambung adalah lembaran baja dan aluminium untuk  pintu mobil. Aluminium digunakan sebagai panel pintu bagian luar.

    Menurut Honda, teknik ini pertama kali digunakan untuk mobil All-New Acura RLX yang dirakit di Amerika Serikat dan mulai dijual bulan depan. Nantinya, teknik sambungan ini juga akan diadopsi pada model lain. 
    Selain, teknik kelim, juga dikembangkan teknologi mencegah korosi (korosi listrik) dan perubahan bentuk termal. Untuk yang terakhir, terjadi karena sifat muat baja dan aluminium yang berbeda. Honda menyebut teknik baru dengan struktur “3D Lock Seam”. 

    Teknik penyambung terdiri dari tiga bagian:  

    1. Panel pintu dari baja dan aluminium dibentuk menjadi lapisan, kemudian dikelim bersama dua kali
    2. Mencegah korosi listrik. Caranya menggunakan baja anti karat khusus untuk panel dalam dengan bentuk baru, untuk memastikan celahnya bisa diisi secara penuh dengan perekat atau adesif
    3. Kontrol preubahan bentuk termal, mengadopsi bahan perekat dengan modulus elastik rendah untuk mengoptimalkan posisi ”3D Lock Seam”.

    Kelebihan teknik ini, tidak memerlukan las titik (spot) untuk menyambung panel pintu yang menggunakan baja. Teknologi ini juga tidak memerlukan proses khusus untuk jalur perakitan.

    Dengan menggunakan aluminium, bobot pintu bisa dikurangi sampai 17 persen dibanding panel baja. Karena bobot berkurang di bagian luar bodi, titik gravitasi bisa difokuskan ke tengah tengah kendaraan. Hasil lainya, stabilitas manuver makin lebih oke. Di samping itu, tentu saja mengirit konsumsi bahan bakar.

    Inilah Teknologi Mobil yang Ramah Lingkungan

    Saat ini teknologi ramah lingkungan pada kendaraan cukup mudah ditemukan. Bahkan beberapa pabrikan mobil sedang hingga besar menawarkan teknologi ramah lingkungan pada setiap kendaraan yang dibangun. Mulai mobil hybrid hidrogen hingga mobil listrik. Kendati demikian hanya ada beberapa model teknologi yang dianggap bisa membuat kondisi lingkungan bersih.

    Berikut ini merupakan teknologi mobil yang ramah lingkungan. Teknologi ini pun sudah banyak pengakuan dari berbagai industri otomotif global hingga digunakan untuk kemutakhiran produknya.
    Fiat Multi-Air
    Dari namanya saja sudah ketahuan jika peruahaan mobil Fiat yang membangun teknologi tersebut. Teknologi ini diklaim bisa mengendalikan konsumsi bahan bakar dan emisi rumah kaca hingga 10 persen. Teknologi Fiat MultiAir adalah sebuah mesin yang dilengkapi dengan sistem komputer yang mampu mengontrol buka-tutup katup intake pada mobil-mobil Fiat dan Chrysler. Nantinya kedua perusahaan berharap bisa memanfaatkan teknologi ini pada seluruh model mobil Fiat dan Chrysler di dunia.

    Pendeteksi Ban Kempis
    Sudah cukup banyak produsen mobil mengaplikasikan teknologi ini pada beberapa line-up mereka. Seperti halnya Nissan yang menjulukinya Nissan Easy-Fill Tire Alert. Lampu indikator akan segera menyala jika ban kekurangan tekanan air. Sinyal tersebut memerintah pemilik mobil agar menambah tekanan angin di ban. Bila tekanan angin ban berkurang bisa mempengaruhi konsumsi BBM.

    Ford EcoBoost
    Mesin Ford yang baru mengawali debutnya 2012 silam ini tercatat sebagai salah satu teknologi mesin ramah lingkungan. Rahasia di balik mesin kecil namun bertenaga ini sangat luar biasa. Meski kapasitas mesin namun tenaga dan torsinya luar biasa. Diklaim Ford, mesin tersebut dengan tingkat efisien sebesar 20 persen BBM dan mengurangi 15 persen efek rumah kaca.

    Honda Eco Assist
    Ketika pabrikan mobil menawarkan mobil hybrid dan plug-in hybrid, namun Honda menawarkan teknologi Honda Eco Assist dengan kesuksesan setara mobil hybrid. Teknologi ini membantu pengendara lebih bijak dalam menekan pedal gas. Teknologi ECON yang terintegrasi pada mesin juga mampu memberika feedback baik hingga mengurangi konsumsi BBM ketika pengendara tahu cara berkendara yang baik.

    Teknologi Toyota RAV4 Listrik
    Toyota juga berhasil mengembangkan mobil tanpa emisi. Namun dari banyaknya mobil listrik Toyota hanya Toyota RAV4 listrik yang paling diakui kehandalannya. Untuk mencapai tahap sempurna, Toyota bekerjasama dengan Tesla mendesain mesin dan transmisi listrik. Mungkin ini satu-satunya SUV listrik yang ramah lingkungan. Diperkirakan dengan sekali ini mobil tersebut sanggup berjalan hingga 165 km.

    Mazda SkyACTIV
    Mazda salah satu produsen yang tidak gembar-gembor dengan mobil listrik. Tapi Mazda menawarkan kreasi lainnya lewat teknologi SkyACTIV. Dan terbukti sukses. Teknologi ini membuat decak kagum dunia. Bahkan teknologi mesin SkyACTIV pada mobil-mobil Mazda diakui setara dengan mobil hybrid. Dan menariknya tidak hanya mesin, Mazda juga mengembangkan SkyACTIV pada casis, transmisi hingga bodi. Keempat kombinasi ini membuat nilai efisiensi semakin tinggi. Contohnya pada sektor transmisi. Mazda berhasi mengembangkan transmisi rendah friksi dan casis ringan berkat bahan yang dirahasiakan oleh pihak Mazda. Keunggulan dari teknologi SkyACTIV menyumbang tingkat keiritan konsumsi BBM hingga 30 persen.

    Kenali Cara Kerja Airbag Agar Tidak Celaka

    Airbag  atau kantung udara diciptakan oleh produsen mobil untuk melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi kecelakaan. Namun baru sedikit pemilik kendaraan yang memahami betul prinsip kerjanya. Bila dibiarkan, hal ini bagaikan bom waktu yang dapat mencederai penumpang sewaktu-waktu.

    Salah satu anggapan yang banyak terbentuk di masyarakat awam mengenai kantung udara adalah sebuah bantalan udara empuk yang akan melindungi saat terjadi kecelakaan. Hal ini umumnya karena video presentasi mengenai kantung udara ditampilkan dalam kondisi slow motion  sehingga menciptakan kesan lembut saat airbag  bekerja.
    Padahal kenyataannya kondisi tersebut tidaklah benar. Tekanan udara yang dihasilkan airbag  saat mengembang begitu keras dan sangat cepat sehingga Anda akan merasa seperti dihantam oleh petinju kelas dunia. Terbayang bukan bagaimana kerasnya letupan airbag?

    Oleh sebab itu, kantung udara merupakan teknologi keselamatan kedua setelah seatbelt,  makanya disebut sebagai SRS (Supplemental Restraint System). Jadi sangat berbahaya bila airbag  bekerja tanpa dilengkapi dengan penggunaan seatbelt.

    Peletakan barang di dasbor mobil dan posisi tangan pengemudi pun tidak dapat dilakukan sembarangan. Bila airbag  bekerja, tentu hal ini menjadi sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan cedera pada pengemudi atau penumpang.
     
    Mobil-mobil kelas premium dan Eropa umumnya telah dilengkapi kantung udara samping ini. Jadi tak hanya dual airbag  di dasbor, bangku pun dilengkapi kantung udara untuk perlindungan dari arah sisi pengemudi atau penumpang. Beberapa mobil yang dilengkapi side airbag  antara lain Toyota Alphard, line-up   BMW, Audi, Mercedes-Benz, hingga Renault.

    Masalahnya, tak sedikit pemilik kendaraan premium ini yang mengganti bahan pelapis joknya dengan kulit. Dengan alasan penampilan dan kemudahan dalam merawat jok kendaraan ketimbang berbahan fabric.  Padahal penggantian ini bisa sangat berbahaya.

    Pasalnya prosedur penggantian harus dilakukan dengan tepat. Biasanya saat penggantian, prosedur yang umum dilakukan adalah menjahit antar-bagian dengan kuat agar kualitas pengerjaan menjadi lebih baik dalam hal durability  (daya tahan).

    Terbayang bukan, saat side airbag-nya meletus? Kantung udara bertekanan akan mencari bagian terlemah dari material kulit pembungkus jok untuk merobeknya. Dan hal itu bisa terjadi pada bagian punggung Anda. Untuk menghindari hal ini biasanya airbag  akan dinon-aktifkan.

    Melemahkan jahitan di sisi jok dengan mengganti jenis benang bukan jawaban yang tepat. Pasalnya, arah dari letusan airbag  perlu dikontrol agar tidak menabrak pilar B atau mencederai orang yang duduk di atas bangku. 

    Untuk mengontrol arah letusan side airbag pabrikan menggunakan belt yang diikatkan pada konstruksi bangku. Panjang-pendeknya belt  dan lebar jahitan yang harus robek ketika airbag  meletus, harus tepat dan sesuai spesifikasi pabrik. Bila tidak, maka peran keselamatan akan terabaikan karena kantung udara akan mengembang ke arah yang tak sesuai dengan perhitungan produsen mobil.

    Arah letusan ini menjadi lebih penting karena side airbag  memiliki sifat letusan yang lama untuk kempis kembali. Hal ini bertujuan untuk melindungi penumpang jika mobil sampai terbalik.   

    Inilah Teknologi Lampu Terbaru dari Audi

    Pabrikan otomotif asal Jerman, Audi memamerkan teknologi pencahayaan mobil terbarunya. Kali ini Audi merilis konsep lampu ekor dengan teknologi 'Swarm'.

    Audi disebutkan menggunakan konsep bentuk lampu yang lebar dan menggunakan teknologi pencahayaan OLED (organic light-emitting diode).
    Lampu canggih yang terlihat seperti sekawanan serangga ini akan bereaksi terhadap gerakan-gerakan yang dibuat mobil, sehingga pengendara di belakangnya diharapkan dapat memahami dan dapat mengantisipasi pergerakan dan manuver mobil.

    Lampu ini akan bergerak dengan tampilan yang indah setiap kali mobil di gas. Ketika mobil berbelok, lampu mobil tersebut secara berbarengan akan berpindah ke arah mobil dibelokan, berikut tampilan cahaya lampu sen uniknya.

    Ketika mobil melambat dan berhenti, tampilan lampunya juga akan semakin mengecil selaras dengan kecepatan mobil yang berkurang.

    Karena di masa depan mobil-mobil akan memiliki suara yang lebih minim sehingga butuh cara yang lebih baik untuk mengetahui keberadaan mobil dan menjaga jarak keselamatan antara mobil yang satu dengan yang lainnya.

    Mobil Bertenaga Surya Siap Diluncurkan

    Produsen kendaraan dari India yaitu Mahindra & Mahindra Ltd. berencana untuk meluncurkan mobil listrik yang mengambil tenaganya dari sinar matahari, bukan di charge.


    Mobil bertenaga matahari tersebut diberi nama e2o ini menyimpan tenaga matahari pada baterai lithium ion yang membuatnya mampu berjalan sejauh 100 km dari tenaga yang disimpannya itu.

    Menurut rencana, mobil ini akan diproduksi di pabrik Mahindra di Bangalore dan akan meluncurkannya pada bulan Maret mendatang.

    Di India sendiri sebenarnya kendaraan-kendaraan listrik atau hybrid belum bisa banyak dijual disana karena kurangnya infrastruktur dan investasi yang pemerintah yang tidak memadai.


    Tapi kini, pemerintah India selama lima hingga enam tahun ke depan berencana untuk menghabiskan sampai 138.50 miliar rupee (Rp 24,3 triliun) untuk meningkatkan pasar mobil listrik.

    Dengan investasi sebanyak itu, pemerintah India ingin di jalanan mereka ada sekitar 5.000.000-6.000.000 motor, kendaraan roda tiga dan truk kecil yang menggunakan tenaga listrik disamping mobil penumpang bertenaga listrik.

    Inilah 'Mobil Tanpa Sopir' yang Siap Diproduksi

    Isu keamanan dalam berkendara sedang hangat dibicarakan dua tahun terakhir. Maraknya kecelakaan dan semakin tidak amannya jalan raya membuat sebagian pabrikan berpikir untuk menciptakan mobil tanpa sopir atau driver-less.

    Seiring dengan perkembangan teknologi pemetaan yang dikembangkan perusahaan teknologi semacam Google, Apple, dan Nokia, ide membuat mobil driver-less semakin mendapat angin segar. Pabrikan mobil dan produsen teknologi bisa mengawinkan produk mereka.

    Google pun muncul sebagai pelopor. Mobil driver-less ciptaannya, Google Car, telah menempuh jarak 480 kilometer dengan dikemudikan komputer. Google Car terhindar dari kecelakaan lantaran punya teknologi khusus untuk menjaga kecepatan yang aman, memantau situasi lalu lintas, serta menyesuaikan jarak aman secara otomatis dengan kendaraan di sekitarnya.

    Berikut ini lima mobil tanpa sopir yang siap diproduksi massal:


    1. BMW Autonomous Car
    BMW telah memamerkan purwarupa mobil tanpa sopir pada 2011. Mobil ini bisa mengidentifikasi kondisi lingkungan hingga radius 55 meter. Kecepatannya lumayan, 140 kilometer per jam.

    2. Mercedes Benz
    Pada 2010, Mercedes Benz merakit mobil tanpa sopir. Desainnya mirip sedan. Setengah tahun setelah uji coba, pabrikan asal Jerman ini mengumumkan akan menerapkan teknologi tersebut pada sedan S-Class 2013.

    3. Cadillac Holiday Cruise
    Cadillac mencoba menyesuaikan teknologi yang dimiliki BMW dan Mercedes dalam satu mobil mewah otonom. Rencananya, Cadillac memperkenalkan mobil Cruise Super tahun ini. Namun ternyata Cruise Super tak sepenuhnya driver-less, hanya sistem semi-otonom yang hanya cocok untuk kondisi tertentu.


    4. Audi TTS Pikes Peak 
    Namanya diambil dari nama puncak gunung Colorado. Audi TTS Pikes Peak adalah versi modifikasi dari mobil sport Audi TTS. Untuk menjalankan mesin dan menjaga keamanan, mobil ini dilengkapi dua komputer yang fokus pada algoritma dan dinamika. Setelah diuji pada 2010, mobil ini bisa menanjak ke puncak Pikes dalam 27 menit dengan kecepatan 45 mil per jam. Masih kalah dari pengemudi profesional yang bisa mencapai puncak dalam 17 menit.

    5. Carnegie Mellon Boss
    Pada 2007, Defense Advanced Research Projects Agency Federal (DARPA) mengadakan lomba membuat mobil tanpa sopir untuk kampus dan perusahaan. Pemenangnya adalah tim robot dari Carnegie Mellon University. Dengan mobil Chevrolet Tahoe yang dijuluki Boss, tim Carnegie Mellon menyelesaikan rintangan yang kompleks ala jalan perkotaan selama 20 menit.

    Hasil Survey Ternyata Konsumen Kurang Tertarik Mobil Listrik

    Meski mobil listrik digadang-gadang membuat hemat bahan bakar dan ramah lingkungan, satu penelitian terbaru menunjukkan bahwa calon pembeli tak tertarik dengan mobil listrik.


    Penelitian tersebut dilakukan Indiana University School of Public and Environmental Affairs, AS, dengan mensurvei 2.300 pengemudi dewasa di 21 kota di Amerika Serikat sejak tahun lalu. 

    Menurut data yang diperoleh, hanya 22 persen  responden menunjukkan berminat memiliki mobil listrik, sedangkan sisanya lebih memilih mobil plug-in hybrid --mobil perpaduan bensin dan motor listrik yang bisa diisi ulang.

    Sementara untuk wilayah San Francisco, Chicago, dan Boston memiliki banyak konsumen yang paling tertarik pada kendaraan plug-in hybrid dibandingkan dengan kota-kota lain.

    Studi ini menunjukkan bahwa orang memiliki praduga tentang mobil listrik, hingga menyebabkan beberapa orang di antaranya pesimis terhadap penggunaan mobil listrik. Sebagian besar konsumen terkejut ketika datang ke dealer dan mengetahui bahwa mobil listrik sangat mahal.

    Inilah Jok Mobil Canggih, Disetel Pakai Smartphone

    Perusahaan pembuat interior di Eropa, Faurencia, menawarkan kursi pintar yang bisa disetting dengan sistem SmartFit yang terintegrasi dengan Bluetooth pada piranti smartpone.

    Sistem terintegrasi tersebut dapat menentukan posisi duduk yang lebih nyaman dan menjaga badan dari kelelahan saat mengendarai mobil. Pasalnya, jok ini dibekali dengan 22 mode setelan yang dapat disetel sesuai dengan ukuran tubuh penggunanya melalui Bluetooth.

    Caranya cukup dengan masukkan informasi mengenai pengguna pada aplikasi SmartFit yang sudah diintal pada smartphone. Lalu masukkan data jenis kelamin, tinggi badan dan berat badan. Kemudian, masukan foto saat duduk agar posisi pas saat mengemudi dapat diketahui. Nantinya data yang sudah disesuaikan akan di upload ke sistem.


    Lalu Faurencia, akan melakukan pengiriman data setelan jok melalui Bluetooth ke kursi mobil.  Dan kursi secara otomatis akan bergeser membentuk posisi paling nyaman bagi pengguna. Sistem ini juga terintegrasi dengan memori seat, jadi pengukuran cukup dilakukan sekali. Kecual anda bertambah gemuk atau kurus.

    Menariknya lagi, aplikasi ini juga juga memiliki fitur Shiatsu massage, IsoHeat treatmen dan workout relief, sehingga saat badan terasa pegal, fitur-fitur tersebut bisa diaktifkan dengan perintah Bluetooth. Jadi tak membuat badan lebih lelah saat berkendara. Sampai saat ini pihak Faurencia masih bernegosiasi dengan pabrikan otomotif mengenai aplikasi jok nyaman yang tersebut.