Contoh klasifikasi berbeda untuk setiap metode test yang dipakai:
1.Stanford-Binet mengklasifikasikan nilai IQ normal yang berkisar diantara 85 – 115.2. Lewis Terman mengklasifikasikan nilai IQ normal pada kisaran 90 – 109.
3. Wechsler mengklasifikasikan IQ normal pada angka 100 dengan nilai toleransi 15 (berarti 85 – 115).
Untuk itu harus dilihat tingkatan IQ dan metode test apa yang dipergunakan.
Untuk klasifikasi yang umum dipergunakan dalam melihat berapa IQ seseorang, bisa merujuk pada daftar tingkatan atau penggolongan IQ dibawah ini, yang merupakan kompromi dari ketiga metode diatas:
70 – 79 : Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental.
80 – 90 = Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull Normal)
91 – 110 = Tingkat IQ normal atau rata-rata
111 – 120 = Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)
120 – 130 = Tingkat IQ superior
131 atau lebih = Tingkat IQ sangat superior atau jenius.
Daftar tingkatan IQ diatas adalah rata-rata yang didapat dari kebanyakan orang pada umumnya, dikatakan normal adalah IQ 91-110.Namun banyak juga lho yang memiliki IQ sangat tinggi diatas 131 bahkan jauh.Seperti nama-nama populer berikut ini:
- Leonardo da Vinci Universal Genius,asal Italy, IQ 220
- Johann Wolfgang von Goethe -- Germany 210
- Gottfried Wilhelm von Leibniz -- Germany 205
- Blaise Pascal Mathematician & religious philosopher France 195
- Garry Kasparov Chess player Russia 190
- Sir Isaac Newton Scientist England 190
- Galileo Galilei Physicist & astronomer & philosopher Italy 185
- James Woods Actor USA 180
- Buonarroti Michelangelo Artist, poet & architect Italy 180
- Benjamin Netanyahu Israeli Prime Minister Israel 180
- Johannes Kepler Mathematician, physicist & astronomer Germany 175
- Johann Strauss Composer Germany 170
- Martin Luther Theorist Germany 170
- Plato Philosopher Greece 170
- Raphael Artist Italy 170
- Ludwig van Beethoven Composer Germany 165
- Charles Darwin Naturalist England 165
- Carl von Linn Botanist Sweden 165
- Johann Sebastian Bach Composer Germany 165
- James Watt Physicist & technician Scotland 165
- Friedrich Hegel Philosopher Germany 165
- Wolfgang Amadeus Mozart Composer Austria 165
- Dolph Lundgren Actor Sweden 160
- Bill Gates CEO, Microsoft USA 160
- Albert Einstein Physicist USA 160
- Paul Allen Microsoft cofounder USA 160
- Nicolaus Copernicus Astronomer Poland 160
- Joseph Haydn Composer Austria 160
- Benjamin Franklin Writer, scientist & politician USA 160
- James Cook Explorer England 160
- Stephen W. Hawking Physicist England 160
- Sir Clive Sinclair Inventor England 159
- Honor de Balzac Writer France 155
- Anthonis van Dyck Artist Belgium 155
- Sharon Stone Actress USA 154
- John Quincy Adams President USA 153
- Bonaparte Napoleon Emperor France 145
- Richard Nixon Ex-President USA 143
- Adolf Hitler Nazi leader Germany 141
- Shakira Singer Colombia 140
- Hillary Clinton Ex-Prerident wife USA 140
Penjelasan mengenai beberapa tingkat IQ seseorang:
A. Idiot IQ (0-29)
Idiot merupakan kelompok individu yang mengalami keterbelakangan atau paling rendah. Mengalami kesulitan berbicara, tidak dapat mengurus dirinya sendiri seperti mandi, berpakaian, makan dan sebagainya. Idiot tidak akan lepas dari bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Rata-rata perkembangan intelegensinya sama dengan anak normal 2 tahun. Sering kali umurnya tidak panjang, sebab selain intelegensinya rendah, juga badannya kurang tahan terhadap penyakit.
B. Imbecile IQ (30-40)
Kelompok Anak imbecile setingkat lebih tinggi dari pada anak idiot. Ia dapat belajar berbahasa, dapat mengurus dirinya sendiri dengan pengawasan yang teliti.Pada imbecile dapat diberikan latihan-latihan ringan, namun dalam kehidupannya masih bergantung pada orang lain. Kecerdasannya sama dengan anak normal berumur 3 sampai 7 tahun.Anak-anak imbecile tidak dapat dididik di sekolah biasa.
C.Moron atau Debil IQ / Mentally retarted (50-69)
Padai tingkat tertentu golongan ini masih dapat belajar membaca, menulis, dan membuat perhitungan sederhana.Dapat diberikan pekerjaan rutin tertentu yang tidak memerlukan perencanaan dan dan pemecahan. Banyak anak-anak debil ini mendapat pendidikan di sekolah-sekolah luar biasa.
D.Kelompok bodoh IQ dull/ bordeline (70-79)
Kelompok ini berada diatas kelompok terbelakang dan dibawah kelompok normal (sebagai batas).Walaupun masih bersusah payah oleh beberapa hambatan, individu tersebut dapat melaksanakan sekolah lanjutan pertama.Akan tetapi sukar sekali untuk dapat menyelesaikan kelas-kelas terakhir di SLTP.
E. Normal rendah (below avarage), IQ 80-89
Kelomok ini termasuk kelompok normal, rata-rata atau sedang tapi pada tingkat terbawah, mereka agak lambat dalam belajarnya, mereka dapat menyelesaikan sekolah menengah tingkat pertama tapi agak kesulitan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas pada jenjang SLTA.
F. Normal sedang, IQ 90-109
Kelompok ini merupkan kelompok normal kebanyakan, mereka merupakan kelompok IQ paling besar presentasenya dalam populasi penduduk.
G. Normal tinggi (above average) IQ 110-119
Kelompok ini merupakan kelompok individu yang normal, dan berada pada tingkat yang tinggi.
H. Cerdas (superior) ,IQ 120-129
Kelompok ini sangat berhasil dalam pekerjaan sekolah/akademik. Mereka reringkali tedapat pada kelas biasa. Pemimpin dikelas biasanya berasal dari kelompok ini.
I. Sangat cerdas (very superior/ gifted) IQ 130-139
Anak-anak very superior lebih cakap dalam membaca, mempunyai pengetahuan yang sangat baik tentang bilangan, perbendaharaan kata yang luas, dan cepat memahami pengertian yang abstrak. Pada umumnya, faktor kesehatan, ketangkasan, dan kekuatan lebih menonjol dibandingkan anak normal.
J. Genius IQ 140 >
Kelompok ini kemampuannya sangat luar biasa. Mereka pada umumnya mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menemukan sesuatu yang baru meskipun dia tidak besekolah. Kelompok ini berada pada seluruh ras dan bangsa, dalam semua tingkat ekonomi baik laki-laki maupun perempuan. Contoh orang-orang genius adalah seperti Edison dan Einstein.
Uraian diatas menjelaskan tentang tingkat intelegensi dalam ukuran secara kognitif , pandangan lama menunjukkan bahwa kualitas intelegensi atau kecerdasan yang tinggi dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam belajr dan meraih kesuksesan.
Namun baru-baru ini telah berkembang pandangan lain yang menyatakan bahwa faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam hidupnya bukan semata-mata ditentukan oleh tingginya kecerdasan intelektual, tapi oleh faktor kemantapan emosional yang ahlinya yaitu Daniel Goleman disebut Emotional Intelegence (kecerdasan emosinal).
Bedasarkan pengamatannya, banyak orang yang gagal dalam hidupnya bukan karena kecerdasan intelektualnya rendah, namun mereka kurang memiliki kecerdasan emosional mekipun intelegensinya berada pada yingkatan rata-rata. Tidak edikit orang yang sukses dalamnya hidupnya karena memilki kecerdasan emosional .
Kecerdasan emosional ini semakin perlu di pahami, dimilki dan diperhatikan dalam pengembangannya karena mengingat kehidupan dewasa ini semakin kompleks.
Kehidupan yang sangat kompleks ini memberikan dampak yang sangat buruk terhadap konstelasi kehidupan emosional individu. Dalam hal ini Daniel Goleman mengemukakan hasil survei terhadap para orang tua dan guru yang hasilnya bahwa ada kecenderungan yang sama di seluruh dunia, yaitu generasi sekarang banyak mengalami kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya, mereka lebih kesepian dan pemurung, lebih bringasan dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup dan mudah cemas, lebih impulsif dan agresif.
Prosentasi tingkatat IQ terhadap Populasi diseluruh dunia
130+ - Sangat superior - 2.2%120-129 - Superior - 6.7%
110-119 - Rata-rata plus - 16.1%
90-109 - Rata-rata - 50%
80-89 - Rata-rata minus - 16.1%
70-79 - Garis batas - 6.7%
Below 70 - Sangat rendah - 2.2%
(Sumber: Kaskus)
Posting Komentar